selamat datang para pengunjung setia kami

Senin, 01 Desember 2008

Oriented Object Data Base Manajement System 3

III.2.KELEMAHAN OODB TIGHT COUPLING
Istilah tight coupling maksudnya antara aplikasi dengan data sedemikian rupa terikat hingga sulit dipisahkan satu dengan lainnya. Misalnya system database Microsoft Acces dengan bahasa pemprograman MS-Visual Basic mempunyai hubungan loose couple karena kita dapa menggunakan banyak pilihan system basis data untuk program dalam program dalam MS-Visual basic dan juga dapat menggunakan banyak pilihan bahasa pemprograman lainnya untuk mengakses data dalam MS-Acces. Sementara bahasa COBOL dengan databasenya sangat tignt couple karena sulit mengakses basis data COBOL dengan bahasa pemprograman lain.
Sementara tight coupling mempunyai keuntungan karena menyederhanakan program dan desainnya, akan tetapi hal ini memiliki kekurangna karena menghilangkan batas antara basis data dengan aplikasi. Juga menyebabkan suatu kendala baru bila kita ingin bermigrasi ke produk ODBMS yang berbeda atau kembali kedalam RDBMS.

KINERJA YANG MUNGKIN KURANG BAIK
Dari uraian diatas telah dipaparkan bagaimana keperkasaan kinerja OODB terutama dalam hal mengakses data. Tetapi perlu juga disampaikan bahwa pada kondisi tertentu mungkin saja OODB menghasilkan kinerja yang buruk. Misalnya pelaksanaan ad-hoc query yang sangat lemah dalam OODB.
Memang dalam beberapa hal produk ODBMS masih kalah dengan produk RDBMS yang telah lebih lama beredar di pasaran. Dianataranya masalah-masalah fungsionalisasi dan optimalisasi query ini. Hal ini wajar saja mengingat usia OODB yang relative muda.
KURANGNYA DUKUNGAN PLATFORM
Pada dasarnya OODB dapat diterapkan pada bahasa pemprograman berorientasi objek apa saja ,tapi produk ODBMS yang ada sekarang ini kebanyakan masih diorientasiakan untuk digunakan dalam bahasa .net, java dan C++. Disamping itu juga belum banyak tersedia komponen untuk pengaksesan OODB untuk bahasa pemprograman lainnya.
Walaupun OODB dapat diimplemetnasikan dalam java yang sifatnya platform independent, belum tentu pada platform yang kita miliki mendukung implemetnasi java. Selain itu java juga memiliki aneka nuansa dan keanehan-keanehan bila diterapkan pada lingkungan berbeda.

SULIT BERMIGRASI
Cara penyimpanan dan pengabilan data pada OODB sangat berbeda dengan RDB. Demikian juga cara pengaksesannya. Oleh karena itu, bila kita bermigrasi ke OODB maka kita harus berkomitmen untuk terus menggunakan OODB. Setelah mengimplementasikan OODB, sangat sulit untuk kembali ke RDB.

KURANG SDM
Mencari seseorang yang memiliki spesifik pada salah satu ODBMS jauh lebih sulit daripada mencari seseorang yang meiliki pemahaman RDB dan penguasaan salahsatu database seperti MS-Access, MS-SQL server Oracle dan lain-lain. Lebih sulit lagi mencari seorang yang benar-benar menguasai administrasi system OODB.
QUERY YANG KOMPLEKS
Pada masing-masing ODBMS kadang memiliki cara query yang berbeda. Selain itu kadang kita tidak mengakses data dengan cara memanggil ObjekID-nya saja, tetapi kadang berdasarkan range, pola dan berangam criteria lain yang mungkin kelihatannya tidak berhubungan. Ini berakibat penggunaan OODB membutuhkan kemampuan logika mendalam.

Tidak ada komentar: